LATAR BELAKANG
Fotografi merupakan karya seni yang dibuat dengan mengolah cahaya. Menghasilkan karya foto yang informatif dan memberi nilai rasa/ mood pada pemirsa, membutuhkan kreatifitas dan rasa estetik dalam melihat cahaya yang menerpa objek pada saat membidiknya. Sember cahaya yang bisa dimanfaatkan adalah cahaya alam (matahari) dan cahaya buatan atau disebut cahaya lampu kilat. Pada pemanfaatan cahaya alam kita akan menjumpai beberapa keadaan yaitu cahaya sangat cerah (sinar matahari langsung), cerah ( sinar matahari terhalang awan tipis), redup (cuaca mendung) dan cahaya lemah (pada saat matahari tarbit, terbenam, dan malam hari). Pada cahaya buatan juga memiliki karakter dan sifat tersendiri. Dengan kertrampilan penguasaan cahaya semua keadaan bisa dimanfaatkan untuk berkarya fotografi. Dalam mempelajari fotografi kita harus mengetahui bagaimana dan apa saja perangkat yang dibutuhkan.
KAMERA
Kamera adalah alat merekam objek yang diterpa cahaya pada permukaan peka cahaya. Kamera bekerja melalui cara kerja optik, yaitu memasukkan cahaya dengan bantuan lensa sehingga terbentuklah gambar seperti yang tampak pada jendela bidik permukaan film atau pelat. Banyaknya cahaya yang masuk dikendalikan melalui kecepatan rana (shutter speed) dan bukaan diafragma (aperture). yang merupakan perangkat pokok / utama dalam pembuatan karya fotografi. Kamera terbagi dalam beberapa jenis antara lain adalah:
KAMERA ANALOG
Kamera yang pengoperasiannya dengan menggunakan sistem manual. Hasil rekaman gambar menggunakan film.
Berdasar format film
1. Kamera View
Kamera dengan format film besar. Untuk memotret keakuratan perspektif, detail dan sebagainya.
2. Kamera Medium
Kamera yang lazim digunakan di setudio. Format film 6 X 6 cm atau disebut dengan format 120, film hanya bisa digunakan untuk sekitar 9 bidikan
3. Kamera Format 35 mm.
Kamera dengan format film kecil yang umum digunakan karena lebih praktis dan bisa dibawa ke mana-mana.
Berdasar Sistem Rana
1. Twin Lens Reflex (TLR Kamera)
Kamera yang memiliki dua lensa terpisah, yaitu lensa bidik dan lensa untuk proyeksi gambar. Apa yang terlihat oleh mata akan seperti terbalik. Fiew finder yang besar akan membantu keakuratan dalam pemfokusan.
2. Range Finder Kamera
Kamera penemu jarak, apa yang terlihat oleh mata belum tentu sama yang dilihat lensa. Biasanya dalam view finder tercantum cara pengoperasiaanya.
3. Single Lens Reflex
Kamera dengan satu persamaan pengamatan.yang terlihat oleh mata akan sama dengan apa yang dilihat oleh lensa. Kamera ini yang akan digunakan untuk diklat ini.
Film
Film adalah lembaran panjang penyimpan hasil bidikan kamera untuk diproses cetak menjadi lembaran foto. Film ada dua yaitu film negatif dan positif, dari kedua film itu ada dua pilihan yaitu BW (hitam putih) dan Color (warna). Standar kepekaan film ada beberapa pilihan sesuai dengan fungsinya ASA 100, ASA 200, ASA 400, ASA 800, ASA 1600. semakin tinggi angka asa maka butiran yang dimiliki semakin kasar, sedang asa dengan angka rendah butiran semakin halus.
Cara memasang film:
Cabutlah bulatan penggulung film ke atas sampai punggung kamera terbuka. Masukkan film tarik lidah film dan jepitkan pada gigi penarik film, kemudian tutup punggung kamera. Sebelum digunakan sebaiknya dites apakah film sudah terpasang baik atau belum, dengan cara menarik tuas pengokang film. Film yang sudah terpasang dengan baik akan ditandai memutarnya bulatan penggulung film seiring dengan ditariknya tuas pengokang.
KAMERA DIGITAL
1. Compack
Kamera digital compack adalah kamera yang umum digunakan oleh semua orang, karena bisa dioperasikan dengan sangat mudah. Umumnya untuk memotret dokumentasi saja. Kepekaan pixel yang rendah membuat hasil foto tidak bisa dicetak secara maksimal. Susunan pengaturan permanen dan lensa tidak dapat di bongkar pasang. Bentuknya yang kecil membuat kamera ini mudah dibawa kemana - mana.
2. Single lens reflex
Kamera ini memiliki pengoperasian yang sulit, sehingga biasanya digunakan oleh para fotografer profesional. Lensa bisa dibongkar pasang sesuai kebutuhan pemotretan, unsur yang bisa diatur adalah angka ASA, diafragma, speed dan sebagainya.
3. Digital back
Digital back adalah kamera medium yang menggunakan sistem digital. Kamera ini memiliki pixel sangat tinggi antara 18 – 48 MB, sehingga hasil pemotretannya sangat detail. Kamera ini masih sangat jarang digunakan karena selain pengoperasiannya sangat sulit, harganya relatif mahal berkisar antara 200.000.000 – 350.000.000,-.
Kelebihan Kamera Digital
1. Tidak membutuhkan film
2. Meminimalkan kesalahan, karena hasil foto bisa langsung dikoreksi.
3. Tidak membutuhkan scanner (bisa langsung dimasukkan komputer)
4. Foto mudah disimpan dan dikelompokkan dan kualitasnya tidak akan berkurang walau dimakan waktu.
CAHAYA
Cahaya merupakan hal yang paling penting dalam pembuatan karya fotografi. Dengan cahaya karya fotografi menjadi tampak hidup.Cahaya dalam fotografi terbagi dalam beberapa bagian
Jenis Cahaya
Jenis sumber cahaya dalam fotografi terbagi menjadi dua yaitu:
a. Continuous light
yaitu cahaya yang terpancar terus menerus bisa dari cahaya matahari atau cahaya buatan manusia.
b. Cahaya lampu kilat
Adalah cahaya buatan manusia yang pancarannya hanya sekejap. Untuk mencapai hasil yang sempurna, pemotretan dengan cahaya ini biasanya menggunakan Flash Meter ( pengukur intensitas cahaya ) yang berguna untuk membantu menentukan kombinasi antara diafragma dan rana.
Arah Cahaya
Dalam melakukan pemotretan, cahaya yang digunakan bisa diposisikan dari berbagai arah. Arah cahaya ini bisa digunakan untuk mencapai hasil foto dengan efek yang berbeda-beda.
a. Frontlight
Arah cahaya yang terpancar dari depan objek. Gambar yang dihasilkan, bentuk dan detail tidak terrekam secara baik.
b. Sidelight cahaya
Cahaya yang dipancarkan dari arah samping objek. Hasil yang didapat tekstur dan detail akan lebih tampak.cahaya ini digunakan untuk menampilkan karakter objek
c. Backlight
cahaya dari arah belakang objek. Berguna untuk memisahkan objek
dari latar belakang sehingga membentuk dimensi yang bagus.
Cahaya ini akan menghasilkan bidang terang objek atau sering
disebut dengan istilah rimlight.
d. Bottomlight
cahaya dari arah bawah objek. Biasanya cacahaya ini hanya
digunakan sebagai Fill in light atau cahaya pengisi bidang.
Pemotretan menggunakan meja tembus cahaya.
e. Semi Backlight
cahaya yg terpancar antara samping dan belakan objek . cahaya ini
digunakan untuk menampilkan bentuk
f. Toplight
cahaya yang datang dari arah atas objek. Cahaya ini bisa
menampakkan detail dari sebuah benda. Sangat efektif untuk
memotret produk
DIAFRAGMA DAN SPEED
Speed dan diafragma merupakan bagian terpenting dari kamera karena, bagian ini adalah bagian penentu dalam hal pengaturan kuantitas cahaya yang masuk dan kabur tajamnya hasil foto.
a. Diafragma
Diafrakma adalah bagian dari kamera yang terdiri dari sejumlah lempengan baja yang dapat diatur untuk menentukan kabur tidaknya latar belakang atau latar depan. Semakin lebar diafragma maka latar belakang/ depan semakin kabur dan sebaliknya ( depth of field sempit/ luas). Diafragma biasa di singkat dengan F, cara mengaturnya dengan cara mrtubah-rubah angka sekala yang terdapat pada gelang yang melingkar pada lensa. Angka yang terdapat pada diafragma biasanya tertulis 1,4. 2,8. 4,5. 6,8.11.16 dst.
b. Speed/ Kecepatan
Speed adalah tirai yang bisa dibuka dalam waktu tertentu yang menentukan berapa perdetik rana berkedip. Semakin rana terbuka lama maka cahaya yang masuk dalam kamera semakin besar. Dengan kecepatan rana tinggi maka akan menghentikan gambar bergerak yang biasa disebut dengan foto stop action, sedang kecepatan rana lambat maka gambar bergerak akan terekam oleh kamera atau sering disebut
dengan istilah show action. Angka yang terdapat pada kamera biasanya
T. B. 1,2. 4. 8. 15. 30. 60. 125 dst. T : Time, bila tombol kecepatan
ditekan akan membuka dan kalau ditekan lagi akan menutup. B : Blub,
jika tombol kecepatan ditekan maka akan membuka bila dilepas akan menutup. T dan B digunakan untuk pencahayaan lebih dari satu detik.
c. Memadukan Diafrakma dan Speed
Hasil yang baik dalam pemotretan sangat ditentukan oleh ketepatan perpaduan antara diafrakma dan speed. sehingga kepekaan seorang fotografer dalam memadukan sped dan diafragma tersebut sangat
penting untuk mendapat hasil karya yang sempurna. Berikut adalah gambar teknik memadukan speed dan diafragma pada kamera.
1.2 1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16
B 1 2 4 8 15 30 60 125 250 500 1000
Angka dalam bulatan abu-abu adalah prpaduan angka untuk cuaca normal, dengan hasil latar depan atau belakang mempunyai ketajaman yang sama. Akan tetapi jika dalam cuaca yang sama kita akan melakukan permainan tertentu untuk efek tertentu maka kita mengolah dengan memutar angka sesuai kebutuhan dengan ketentuan jika kita menaikkan speed maka kita harus memberi kompensasi menurunkan
angka diafragma dengan jumlah hitungan yang sama. Misalnya kita ingin memotret dengan hasil latar belakang kabur, maka kita bisa menggunakan diafragma 2,8 karena angka 2.8 turun dua stop, maka speednya kita naikkan dua stop.
LENSA
a. Jenis dan Sifat Lensa
1. Wide angle lens
Menghasilkan gambar yang berkesan luas perspektif
2. Standar lens
gambar yang dihasilkan oleh kamera proporsinya sama dengan apa yang dilihat oleh mata.
3. Tele lens
Mempunyai sifat mendekat, penghimpitan dan terjadi distorsi.
4. fish eye lens
Menghasilkan kesan fantastik karena garis diagonal maupun fertikal menjadi lengkung membulat, hingga terjadi penyimpangan pandangan
5. Zoom Lens
Gabungan dari tiga lensa yaitu, wide angle lens, standar lens dan tele lens
Komposisi dalam Fotografi
Untuk menghasilkan karya yang menarik di butuhkan komposisi dalam pengambilan gambar. Komposisi adalah cara mengatur atau menyusun beberapa unsur objek menjadi satu kesatuan yang menarik sehingga objek menjadi pusat perhatian ( Point Of Interest ). Unsur –unsur tersebut bisa berupa garis, bentuk, ruang, bayangan, warna tekstur dan sebagainya. Komposisi yang baik bisa membangun “mood” suatu foto. Prinsip efektif foto adalah, dengan memfokus apa yang ingin disampaikan. Objek utama harus ditonjolkan dan pisahkan objek yang tidak penting atau mengganggu. Pilihlah Latar belakang (background) yang sederhana. Bila latar belakan dirasa akan mengganggu objek bisa menggunakan cara pengaburan latar belakang. Usahakan objek menghadap cahaya. Sertakan latar depan (foreground) agar memiliki kesan kedalaman
gambar. Jika mnggunakan garis cakrawala jangan meletakkan garis di tengah – tengah, papi garis diletakkkan di 1/3 atau 2/3 pada bidang foto. Pilihlah posisi kamera yang paling tepat saat mengambil gambar agar hal yang ingin dibidik menjadi lebih jelas dan memiliki sudut pemotretan (angle of fiew) yang menarik.
Teknik pengambilan gambar adalah:
1. Long Shot (atau pengambilan jarak jauh)
2. Medium Shot (pengambilan jarak sedang)
3. Close-up (pengambilan jarak dekat)
4. Ektreme Close-up (menampilkan bagian khusus dari subjek secara rinci)
Titik Pandang Kamera
1. Low angle (pandangan dari bawah)
2. Normal angle (pandangan sebatas mata)
3. High angle (pandangan dari atas)
Daftar Pustaka :
1. Griand Giwanda, Panduan Praktis Teknik Studio Foto, Puspa Swara,2002
2. John Kim, 40 Teknik Fotografi Digital, PT. Gramedia, Jakarta, 2004.
3. Antonius Fran Setiawan, Panduan Belajar Fotografi Digital, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.
Deskripsi :
Dalam usaha pembelajaran kompetensi fotografi, hal yang utama adalah mengetahui dasar-dasar keteknikan, peralatan dan pengoperasian kamera dan alat pendukung. Alat-alat merupakan sarana pokok untuk menghasilkan foto yang baik. Dengan menguasai keteknikan yang benar, maka akan menghasilkan
karya yang estetik, persuasif, komunikatif dan mengangkat nilai jual produk yang dijadikan obyek pemotretan.
Fotografi merupakan karya seni yang dibuat dengan mengolah cahaya. Menghasilkan karya foto yang informatif dan memberi nilai rasa/ mood pada pemirsa, membutuhkan kreatifitas dan rasa estetik dalam melihat cahaya yang menerpa objek pada saat membidiknya. Sember cahaya yang bisa dimanfaatkan adalah cahaya alam (matahari) dan cahaya buatan atau disebut cahaya lampu kilat. Pada pemanfaatan cahaya alam kita akan menjumpai beberapa keadaan yaitu cahaya sangat cerah (sinar matahari langsung), cerah ( sinar matahari terhalang awan tipis), redup (cuaca mendung) dan cahaya lemah (pada saat matahari tarbit, terbenam, dan malam hari). Pada cahaya buatan juga memiliki karakter dan sifat tersendiri. Dengan kertrampilan penguasaan cahaya semua keadaan bisa dimanfaatkan untuk berkarya fotografi. Dalam mempelajari fotografi kita harus mengetahui bagaimana dan apa saja perangkat yang dibutuhkan.
KAMERA
Kamera adalah alat merekam objek yang diterpa cahaya pada permukaan peka cahaya. Kamera bekerja melalui cara kerja optik, yaitu memasukkan cahaya dengan bantuan lensa sehingga terbentuklah gambar seperti yang tampak pada jendela bidik permukaan film atau pelat. Banyaknya cahaya yang masuk dikendalikan melalui kecepatan rana (shutter speed) dan bukaan diafragma (aperture). yang merupakan perangkat pokok / utama dalam pembuatan karya fotografi. Kamera terbagi dalam beberapa jenis antara lain adalah:
KAMERA ANALOG
Kamera yang pengoperasiannya dengan menggunakan sistem manual. Hasil rekaman gambar menggunakan film.
Berdasar format film
1. Kamera View
Kamera dengan format film besar. Untuk memotret keakuratan perspektif, detail dan sebagainya.
2. Kamera Medium
Kamera yang lazim digunakan di setudio. Format film 6 X 6 cm atau disebut dengan format 120, film hanya bisa digunakan untuk sekitar 9 bidikan
3. Kamera Format 35 mm.
Kamera dengan format film kecil yang umum digunakan karena lebih praktis dan bisa dibawa ke mana-mana.
Berdasar Sistem Rana
1. Twin Lens Reflex (TLR Kamera)
Kamera yang memiliki dua lensa terpisah, yaitu lensa bidik dan lensa untuk proyeksi gambar. Apa yang terlihat oleh mata akan seperti terbalik. Fiew finder yang besar akan membantu keakuratan dalam pemfokusan.
2. Range Finder Kamera
Kamera penemu jarak, apa yang terlihat oleh mata belum tentu sama yang dilihat lensa. Biasanya dalam view finder tercantum cara pengoperasiaanya.
3. Single Lens Reflex
Kamera dengan satu persamaan pengamatan.yang terlihat oleh mata akan sama dengan apa yang dilihat oleh lensa. Kamera ini yang akan digunakan untuk diklat ini.
Film
Film adalah lembaran panjang penyimpan hasil bidikan kamera untuk diproses cetak menjadi lembaran foto. Film ada dua yaitu film negatif dan positif, dari kedua film itu ada dua pilihan yaitu BW (hitam putih) dan Color (warna). Standar kepekaan film ada beberapa pilihan sesuai dengan fungsinya ASA 100, ASA 200, ASA 400, ASA 800, ASA 1600. semakin tinggi angka asa maka butiran yang dimiliki semakin kasar, sedang asa dengan angka rendah butiran semakin halus.
Cara memasang film:
Cabutlah bulatan penggulung film ke atas sampai punggung kamera terbuka. Masukkan film tarik lidah film dan jepitkan pada gigi penarik film, kemudian tutup punggung kamera. Sebelum digunakan sebaiknya dites apakah film sudah terpasang baik atau belum, dengan cara menarik tuas pengokang film. Film yang sudah terpasang dengan baik akan ditandai memutarnya bulatan penggulung film seiring dengan ditariknya tuas pengokang.
KAMERA DIGITAL
1. Compack
Kamera digital compack adalah kamera yang umum digunakan oleh semua orang, karena bisa dioperasikan dengan sangat mudah. Umumnya untuk memotret dokumentasi saja. Kepekaan pixel yang rendah membuat hasil foto tidak bisa dicetak secara maksimal. Susunan pengaturan permanen dan lensa tidak dapat di bongkar pasang. Bentuknya yang kecil membuat kamera ini mudah dibawa kemana - mana.
2. Single lens reflex
Kamera ini memiliki pengoperasian yang sulit, sehingga biasanya digunakan oleh para fotografer profesional. Lensa bisa dibongkar pasang sesuai kebutuhan pemotretan, unsur yang bisa diatur adalah angka ASA, diafragma, speed dan sebagainya.
3. Digital back
Digital back adalah kamera medium yang menggunakan sistem digital. Kamera ini memiliki pixel sangat tinggi antara 18 – 48 MB, sehingga hasil pemotretannya sangat detail. Kamera ini masih sangat jarang digunakan karena selain pengoperasiannya sangat sulit, harganya relatif mahal berkisar antara 200.000.000 – 350.000.000,-.
Kelebihan Kamera Digital
1. Tidak membutuhkan film
2. Meminimalkan kesalahan, karena hasil foto bisa langsung dikoreksi.
3. Tidak membutuhkan scanner (bisa langsung dimasukkan komputer)
4. Foto mudah disimpan dan dikelompokkan dan kualitasnya tidak akan berkurang walau dimakan waktu.
CAHAYA
Cahaya merupakan hal yang paling penting dalam pembuatan karya fotografi. Dengan cahaya karya fotografi menjadi tampak hidup.Cahaya dalam fotografi terbagi dalam beberapa bagian
Jenis Cahaya
Jenis sumber cahaya dalam fotografi terbagi menjadi dua yaitu:
a. Continuous light
yaitu cahaya yang terpancar terus menerus bisa dari cahaya matahari atau cahaya buatan manusia.
b. Cahaya lampu kilat
Adalah cahaya buatan manusia yang pancarannya hanya sekejap. Untuk mencapai hasil yang sempurna, pemotretan dengan cahaya ini biasanya menggunakan Flash Meter ( pengukur intensitas cahaya ) yang berguna untuk membantu menentukan kombinasi antara diafragma dan rana.
Arah Cahaya
Dalam melakukan pemotretan, cahaya yang digunakan bisa diposisikan dari berbagai arah. Arah cahaya ini bisa digunakan untuk mencapai hasil foto dengan efek yang berbeda-beda.
a. Frontlight
Arah cahaya yang terpancar dari depan objek. Gambar yang dihasilkan, bentuk dan detail tidak terrekam secara baik.
b. Sidelight cahaya
Cahaya yang dipancarkan dari arah samping objek. Hasil yang didapat tekstur dan detail akan lebih tampak.cahaya ini digunakan untuk menampilkan karakter objek
c. Backlight
cahaya dari arah belakang objek. Berguna untuk memisahkan objek
dari latar belakang sehingga membentuk dimensi yang bagus.
Cahaya ini akan menghasilkan bidang terang objek atau sering
disebut dengan istilah rimlight.
d. Bottomlight
cahaya dari arah bawah objek. Biasanya cacahaya ini hanya
digunakan sebagai Fill in light atau cahaya pengisi bidang.
Pemotretan menggunakan meja tembus cahaya.
e. Semi Backlight
cahaya yg terpancar antara samping dan belakan objek . cahaya ini
digunakan untuk menampilkan bentuk
f. Toplight
cahaya yang datang dari arah atas objek. Cahaya ini bisa
menampakkan detail dari sebuah benda. Sangat efektif untuk
memotret produk
DIAFRAGMA DAN SPEED
Speed dan diafragma merupakan bagian terpenting dari kamera karena, bagian ini adalah bagian penentu dalam hal pengaturan kuantitas cahaya yang masuk dan kabur tajamnya hasil foto.
a. Diafragma
Diafrakma adalah bagian dari kamera yang terdiri dari sejumlah lempengan baja yang dapat diatur untuk menentukan kabur tidaknya latar belakang atau latar depan. Semakin lebar diafragma maka latar belakang/ depan semakin kabur dan sebaliknya ( depth of field sempit/ luas). Diafragma biasa di singkat dengan F, cara mengaturnya dengan cara mrtubah-rubah angka sekala yang terdapat pada gelang yang melingkar pada lensa. Angka yang terdapat pada diafragma biasanya tertulis 1,4. 2,8. 4,5. 6,8.11.16 dst.
b. Speed/ Kecepatan
Speed adalah tirai yang bisa dibuka dalam waktu tertentu yang menentukan berapa perdetik rana berkedip. Semakin rana terbuka lama maka cahaya yang masuk dalam kamera semakin besar. Dengan kecepatan rana tinggi maka akan menghentikan gambar bergerak yang biasa disebut dengan foto stop action, sedang kecepatan rana lambat maka gambar bergerak akan terekam oleh kamera atau sering disebut
dengan istilah show action. Angka yang terdapat pada kamera biasanya
T. B. 1,2. 4. 8. 15. 30. 60. 125 dst. T : Time, bila tombol kecepatan
ditekan akan membuka dan kalau ditekan lagi akan menutup. B : Blub,
jika tombol kecepatan ditekan maka akan membuka bila dilepas akan menutup. T dan B digunakan untuk pencahayaan lebih dari satu detik.
c. Memadukan Diafrakma dan Speed
Hasil yang baik dalam pemotretan sangat ditentukan oleh ketepatan perpaduan antara diafrakma dan speed. sehingga kepekaan seorang fotografer dalam memadukan sped dan diafragma tersebut sangat
penting untuk mendapat hasil karya yang sempurna. Berikut adalah gambar teknik memadukan speed dan diafragma pada kamera.
1.2 1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16
B 1 2 4 8 15 30 60 125 250 500 1000
Angka dalam bulatan abu-abu adalah prpaduan angka untuk cuaca normal, dengan hasil latar depan atau belakang mempunyai ketajaman yang sama. Akan tetapi jika dalam cuaca yang sama kita akan melakukan permainan tertentu untuk efek tertentu maka kita mengolah dengan memutar angka sesuai kebutuhan dengan ketentuan jika kita menaikkan speed maka kita harus memberi kompensasi menurunkan
angka diafragma dengan jumlah hitungan yang sama. Misalnya kita ingin memotret dengan hasil latar belakang kabur, maka kita bisa menggunakan diafragma 2,8 karena angka 2.8 turun dua stop, maka speednya kita naikkan dua stop.
LENSA
a. Jenis dan Sifat Lensa
1. Wide angle lens
Menghasilkan gambar yang berkesan luas perspektif
2. Standar lens
gambar yang dihasilkan oleh kamera proporsinya sama dengan apa yang dilihat oleh mata.
3. Tele lens
Mempunyai sifat mendekat, penghimpitan dan terjadi distorsi.
4. fish eye lens
Menghasilkan kesan fantastik karena garis diagonal maupun fertikal menjadi lengkung membulat, hingga terjadi penyimpangan pandangan
5. Zoom Lens
Gabungan dari tiga lensa yaitu, wide angle lens, standar lens dan tele lens
Komposisi dalam Fotografi
Untuk menghasilkan karya yang menarik di butuhkan komposisi dalam pengambilan gambar. Komposisi adalah cara mengatur atau menyusun beberapa unsur objek menjadi satu kesatuan yang menarik sehingga objek menjadi pusat perhatian ( Point Of Interest ). Unsur –unsur tersebut bisa berupa garis, bentuk, ruang, bayangan, warna tekstur dan sebagainya. Komposisi yang baik bisa membangun “mood” suatu foto. Prinsip efektif foto adalah, dengan memfokus apa yang ingin disampaikan. Objek utama harus ditonjolkan dan pisahkan objek yang tidak penting atau mengganggu. Pilihlah Latar belakang (background) yang sederhana. Bila latar belakan dirasa akan mengganggu objek bisa menggunakan cara pengaburan latar belakang. Usahakan objek menghadap cahaya. Sertakan latar depan (foreground) agar memiliki kesan kedalaman
gambar. Jika mnggunakan garis cakrawala jangan meletakkan garis di tengah – tengah, papi garis diletakkkan di 1/3 atau 2/3 pada bidang foto. Pilihlah posisi kamera yang paling tepat saat mengambil gambar agar hal yang ingin dibidik menjadi lebih jelas dan memiliki sudut pemotretan (angle of fiew) yang menarik.
Teknik pengambilan gambar adalah:
1. Long Shot (atau pengambilan jarak jauh)
2. Medium Shot (pengambilan jarak sedang)
3. Close-up (pengambilan jarak dekat)
4. Ektreme Close-up (menampilkan bagian khusus dari subjek secara rinci)
Titik Pandang Kamera
1. Low angle (pandangan dari bawah)
2. Normal angle (pandangan sebatas mata)
3. High angle (pandangan dari atas)
Daftar Pustaka :
1. Griand Giwanda, Panduan Praktis Teknik Studio Foto, Puspa Swara,2002
2. John Kim, 40 Teknik Fotografi Digital, PT. Gramedia, Jakarta, 2004.
3. Antonius Fran Setiawan, Panduan Belajar Fotografi Digital, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.
Deskripsi :
Dalam usaha pembelajaran kompetensi fotografi, hal yang utama adalah mengetahui dasar-dasar keteknikan, peralatan dan pengoperasian kamera dan alat pendukung. Alat-alat merupakan sarana pokok untuk menghasilkan foto yang baik. Dengan menguasai keteknikan yang benar, maka akan menghasilkan
karya yang estetik, persuasif, komunikatif dan mengangkat nilai jual produk yang dijadikan obyek pemotretan.
1 komentar:
nice post.....
Posting Komentar